Inspirasi L.H

Hai, Selamat bertemu kembali dengan L.H

L.H juga ada di www.liannyhendranata.com

Senin, 09 Januari 2012

J50K, bagian keempat

Aku Kemuning, Jangan Paksa Menjadi Tulip
(J50K) bagian keempat

Jaka berusaha terlihat ceria ketika teman-teman sesama guru mengajaknya ke kantin, jam istirahat telah tiba.

biasanya dengan lahap dia menyantap nasi pecel bu Mar yang terkenal enak. Tapi hari ini, makanan sangat susah ditelan, pikirannya terus melayang ke sosok si Kemuning. Perasaan dipermainan membuatnya  geram, tapi menyadari apa masalah yang dihadapinya, membuatnya menjadi murung,

Pletak,  terdengar suara sendok jatuh kelantai............. "
"wah, saya ambil gantinya pak.!" seru, Neneng, asisten bu Mar

Tumben, makannya lambat, pak..........!,  Sapa bu Ratna, guru matematika ketika melewati meja Jaka yang terlihat malas sekali menyantap makanan.

'eeeh......... iya Bu, perut lagi tidak enak. mungkin masuk angin'. Jawab Jaka sekenanya, mencari kata-kata.

wah, minum tolak angin Pak!, jangan dibiarkan kelamaan, nanti lebih parah'. Bu Ratna memberi nasihatnya sambil berlalu untuk memesan makanan.

Hari itu, Renny lebih banyak menundukkan kepalanya, selama di kantin, dia tidak berani sedikitpun melirik pada Jaka, seolah ada banyak mata yang mengawasi gerak geriknya, "duh, kalau terus dikejar rasa ini, ngak tunggu lama, aku akan gila kali!" demikian, Renny membathin.




Teng..teng..... jam istirahat telah selesai, para guru bergegas menuju ruang guru, demikian juga dengan Jaka dan Renny, biasanya mereka penuh senda gurau, hari ini mereka puasa nyapa, dan menjaga jarak, sejauh mungkin.

Pak Roy menghampiri Jaka, dan membuka pembicaraannya "Pak, tadi si Kemuning membawa surat skorsing yang saya berikan, dia melakukan pelanggaran berat, yaitu pura-pura izin ke toilet, tidak tahunya malah jajan di kantin"

'Oh iya, tadi saya ambil suratnya, sengaja tidak langsung saya tanda tangani, sebab ingin membicarakan dulu dengan Pak Roy" dengan kikuk dan suara yang serak dia memberi penjelasan sebaik-baiknya pada Roy, karena apa yang hari ini dilakukannya, tidak seperti biasanya, jika ada anak yang dihukum.

"Begini pak Roy, setelah saya pertimbangkan dengan kejiwaan anak itu, sebaiknya kita beri dia peringatan saja, jangan sampai di skorsing, nanti malah keluyuran dan menjadi-jadi ulah liarnya" Jaka berkata dengan sikap dibuat seprofesional mungkin.

Hmmmmmmmmm,  dengan ujung mata Roy melirik pada Jaka, dan mengerutkan kening, dia merasa tidak biasanya Jaka memperlakukan seorang murid dengan demikian. tapi dia tahu, ini wewenang Jaka sebagai Kepala Sekolah. jadi dia menjawab "oh, baiklah, jika Pak Jaka anggap, itu langkah yang bagus untuk anak itu"


bersambung ke bagian kelima
berjalan di km 2.135

3 komentar:

  1. heheheee,,,meski tujuan pak jaka lain..menurut saya emang pemberian hukuman pada murid dengan skorsing itu tidak mendidik..karena justru mereka jadi kesenengan..:D
    keren bu LH..
    ditunggu lanjutannyaa...:)

    BalasHapus
  2. Kasian amat itu pak kepsek sama bu Reninya...ck..ck dasar Kemuning! :D :D Semangat emak LH ^_^

    BalasHapus
  3. ilalang dan Nufus, TERIMA KASIH sudah mampir dan memberi emak semangat. Horeeeeeeeee jingkrak jingkrak hahahaaa

    BalasHapus