Inspirasi L.H

Hai, Selamat bertemu kembali dengan L.H

L.H juga ada di www.liannyhendranata.com

Kamis, 12 Januari 2012

Bagian ke lima

(J50K) Bagian ke lima
Aku Kemuning, Jangan Paksa menjadi Tulip


"Baiklah Pak Jaka, nanti saya minta Kemuning menemuimu setelah jam pulang tiba" Roy bergegas untuk segera mengajar ke kelas lainnya.

"iya, terima kasih pak Roy.!" jawab Jaka spontan, yang membuat Roy menoleh dan berkata "Lhoo koq pak Jaka yang berterima kasih?" selorohnya sambil mengerling. Hal ini membuat Jaka pucat pasi, keringat dingin mengucur, dia baru sadar. saking senangnya bisa membereskan vonis si Kemuning yang merupakan barter untuk urusannya, sampai tanpa sadar, dia terlihat senang dengan ungkapan 'terima kasih'

"Ooh, iyalah saya berterima kasih atas pengertian pak Roy dan atas kerjasama pak Roy untuk memberi tahu, si Kemuning harus mengahadap saya sepulang jam sekolah tiba". demikian suara Jaka terdengar mantap. Bukan Jaka jika tidak bisa segera ngeles menjawab dan menyusun kata-kata dengan cepat.

'Ok, sampai ketemu lagi Pak', saya ngajar dulu, Roy beranjak meninggalkan ruang guru


Jam pulang sekolah telah tiba, Jaka dengan tidak sabar menunggu si Kemuning.


Guru-guru mulai berdatangan, mereka biasanya kumpul dna ngobrol sebelum pulang kerumah masing-masing, Hal inilah yang membuat Jaka tidka nyaman.

'Bu Resti,  saya akan kehalaman sekolah dulu ya'. Jaka pamit pada wakil Kepala sekolah yang barusan muncul di ambang pintu.

"Baik Pak, ada masalah disana?" Resti menjawab dengan lugu

"Oh tidak!", Jaka segera menjawab dengan sigap. "hanya masalah si Kemuning ini, dia berbuat kehebohan lagi dengan pergi jajan di kantin ketika jam pelajaran. Jika saya panggil disini, nanti membuat suasana ruangan ini kacau oleh celetoh dan tingkahnya, maka saya gunakan kursi halaman itu dekat pohon Flamboyan untuk ngobrol sama tuh anak, Karena tugas kita 'kan membina anak-anak ini, terutama anak hiperaktif yang sangat butuh perhatian seperti si Kemuning ini"  Jaka coba memberi penjelasan segamblang mungkin, supaya tidak jadi pertanyaaan  untuk Resti atau guru lain ketika nanti mereka mencarinya karena ada keperluan, sebelum bubaran


Kemuning!!!!, Jaka separuh berteriak, melihat anak itu melenggang dengan santai menuju pintu gerbang. Hal ini sudah dalam dugaannya, dia apsti tidak akan mampir ke kantornya, jika tetap menunggu disana. 

Anak sableng itu senang meremas-remas perasaannya, terutamaa perasaan Renny yang Jaka tahu, pasti sangat gundah, karena biar gimanapun gosip...gosip.... itu racun dalam pergaulan terutama dalam masyarakat Indonesia yang terkenal senang ngomongin orang.!, gimana jadinya jika semua guru di sekolah ini tahu soal 'insiden' dalam ruangan yang disaksikan si Kemuning itu. Demikian Jaka membathin sendiri.

Oh bapak..............' suara Kemuning jernih, sambil menoleh dengan tersenyum, dia tahu, sekarang ada di posisi yang menawar bukan dihukum, makanya dia santai saja.

"Kamu lupa, hukuman dari pak Roy belum diselesaikan.!" suara Jaka geram yang ditahan-tahan, wajahnya sampai merah karena memang hatinya jengkel banget dengan mimik si Kemuning ini.

'Lhaaa, kita 'kan sudah barter, sudah beres dong pak.!' jawab Kemuning dengan cepat.

"kamu harus tahu, urusanmu dengan pak Roy dan urusanmu dengan saya, itu dua hal yang berbeda, hanya bisa kita lakukan negoisasi untuk membuat solusi yang sama-sama bermanfaat" tutur Jaka sambil menarik lengan Kemuning untuk duduk di kursi taman.

"sama-sama perlu pak!, bukan sama-sama bermanfaat" seru Kemuning spontan, membuat Jaka terdiam

"baiklah, saya sudah bicara dengan pak Roy untuk membatalkan skorsing yang diterapkan padamu, juga membatalkan pemanggilan orang tuamu kesekolah, jadi kamu harus membuat janji agar tidak menciptakan gosip tentang apa yang sudah kamu ketahui" Jaka mencoba membuat komitmen dengan Kemuning, tapi dia bingung juga, bagaimana caranya hal ini menjadi legal, dan dia punya pegangan, misalnya meminta Kemuning membuat surat perjanjian, atau.............? kalau membuat surat perjanjian, justru isi surat itu pasti membuat bukti itu menjadi nyata tertulis. duh gimana ini, hati Jaka benar-benar gundah.

"Pak, saya bukan menciptakan gosip, karena itu fakta, tapi berusaha untuk tidak menyebar cerita itu, menjadi gosip itu!" suara Kemuning ini dikeluarkan lebih keras, membuat Jaka menoleh kekiri dan kekanan, takut ada orang lain yang mendengar.

"ya..ya...kamu betul, bapak setuju dengan pendapatmu, jangan meneybar berita itu menjadi gosip" Jaka akhirnya pasrah dan setuju, itulah kalimat yang merupakan poin untuk dipegang sebagai 'moment' dari perjanjian dia dan Kemuning.

"baiklah, saya percaya kamu anak baik. jadi saya pegang janjimu, karena dengan ini kamu menolong seorang perempuan untuk tidak sakit hatinya, dan perempuan itu istri saya"   Suara Jaka mulai tegas dan jernih, sebab dia merasa sebagian beban berat yang tadi membuat nafasnya sesak, mulai terangkat.


"huh, dasar lelaki"     terdengar Kemuning mendengus sambil berlalu. dimana hal ini membuat wajah Jaka merah padam menahan geram dan merasa terhina, tapi apa daya..............






bersambung ke bagian keenam, 
sabar menanti ya.........

berjalan di Km 3.045

Senin, 09 Januari 2012

J50K, bagian keempat

Aku Kemuning, Jangan Paksa Menjadi Tulip
(J50K) bagian keempat

Jaka berusaha terlihat ceria ketika teman-teman sesama guru mengajaknya ke kantin, jam istirahat telah tiba.

biasanya dengan lahap dia menyantap nasi pecel bu Mar yang terkenal enak. Tapi hari ini, makanan sangat susah ditelan, pikirannya terus melayang ke sosok si Kemuning. Perasaan dipermainan membuatnya  geram, tapi menyadari apa masalah yang dihadapinya, membuatnya menjadi murung,

Pletak,  terdengar suara sendok jatuh kelantai............. "
"wah, saya ambil gantinya pak.!" seru, Neneng, asisten bu Mar

Tumben, makannya lambat, pak..........!,  Sapa bu Ratna, guru matematika ketika melewati meja Jaka yang terlihat malas sekali menyantap makanan.

'eeeh......... iya Bu, perut lagi tidak enak. mungkin masuk angin'. Jawab Jaka sekenanya, mencari kata-kata.

wah, minum tolak angin Pak!, jangan dibiarkan kelamaan, nanti lebih parah'. Bu Ratna memberi nasihatnya sambil berlalu untuk memesan makanan.

Hari itu, Renny lebih banyak menundukkan kepalanya, selama di kantin, dia tidak berani sedikitpun melirik pada Jaka, seolah ada banyak mata yang mengawasi gerak geriknya, "duh, kalau terus dikejar rasa ini, ngak tunggu lama, aku akan gila kali!" demikian, Renny membathin.




Teng..teng..... jam istirahat telah selesai, para guru bergegas menuju ruang guru, demikian juga dengan Jaka dan Renny, biasanya mereka penuh senda gurau, hari ini mereka puasa nyapa, dan menjaga jarak, sejauh mungkin.

Pak Roy menghampiri Jaka, dan membuka pembicaraannya "Pak, tadi si Kemuning membawa surat skorsing yang saya berikan, dia melakukan pelanggaran berat, yaitu pura-pura izin ke toilet, tidak tahunya malah jajan di kantin"

'Oh iya, tadi saya ambil suratnya, sengaja tidak langsung saya tanda tangani, sebab ingin membicarakan dulu dengan Pak Roy" dengan kikuk dan suara yang serak dia memberi penjelasan sebaik-baiknya pada Roy, karena apa yang hari ini dilakukannya, tidak seperti biasanya, jika ada anak yang dihukum.

"Begini pak Roy, setelah saya pertimbangkan dengan kejiwaan anak itu, sebaiknya kita beri dia peringatan saja, jangan sampai di skorsing, nanti malah keluyuran dan menjadi-jadi ulah liarnya" Jaka berkata dengan sikap dibuat seprofesional mungkin.

Hmmmmmmmmm,  dengan ujung mata Roy melirik pada Jaka, dan mengerutkan kening, dia merasa tidak biasanya Jaka memperlakukan seorang murid dengan demikian. tapi dia tahu, ini wewenang Jaka sebagai Kepala Sekolah. jadi dia menjawab "oh, baiklah, jika Pak Jaka anggap, itu langkah yang bagus untuk anak itu"


bersambung ke bagian kelima
berjalan di km 2.135

Sabtu, 07 Januari 2012

Bagian Ketiga, Aku Kemuning, Jangan Paksa Menjadi Tulip

(J50K) Bagian Ketiga

Ringkasan cerita: 
Jaka, kepala sekolah yang tertangkap sedang mencium Renny, membujuk muridnya, untuk menyelamatkan karier dan Rumah tangganya.
Aku Kemuning, Jangan Paksa Menjadi Tulip


"Kamu ada keperluan apa datang kesini, diwaktu jam pelajaran?" terdengar Jaka bertanya dengan suara dibuat sewibawa mungkin, walaupun sebetulnya, dia dalam kondisi frustasi. dia sadar betul, apa yang diketahui anak muridnya ini, merupakan 'skak' mati untuk karier dan rumah tangganya.

"ini pak, surat dari pak Roy" Nining menyodorkan surat vonis dari  Roy, guru kelasnya. 


"kamu keterlaluan ya.! masa saat teman-temanmu belajar, kamu malah jajan di kantin" handrik Jaka sambil pasang muka angker.


"Pak, jangan munafiklah!, kita 'kan sama. Bapak juga, teman-temannya lagi ngajar, eh bapak malah asyik pacaran" kilah Nining sambil nyengir dan mengedipkan mata.

Terdengar Renny terisak tertahan, dia tidak kuasa menahan tangisnya, lebih tepatnya menahan rasa gundahnya. Dia tahu masalah rumit dan bahaya untuk karier dan nama baiknya.


Jaka, mengambil sapu tangan untuk membersihkan keringat di wajahnya. padahal ruangan tempatnya saat ini berada, memiliki pendingin ruang. Tetapi sekarang ruang tempatnya berdiri, seolah berubah dari tunggu api yang membuatnya gerah dan geram.

Kemuning celingukan melihat ke Jaka dan Renny, dengan nada nakal dia berkata : Bu Renny mengapa menangis? 

Renny, bungkam...........hanya isaknya semakin terdengar

Kemuning............. terdengar suara Jaka yang dibuat selembut mungkin, dia berpikir keras harus bisa menjinakkan anak tomboy ini. dia sadar ini masalah serius jika sampai si tomboy menyebarkan apa yang barusan dia dan Renny lakukan.
 
Dengan menelan ludah untuk membasahi kerongkongannya yang tiba-tiba terasa sangat kering, Jaka melanjutkan bicaranya,   "Bapak minta tolong sama kamu, bisakah masalah bapak dan bu Renny cukup hanya kamu yang tahu?, bapak tahu kamu anak yang lembut perasaannya, bagaimana kamu bisa rasakan sedihnya jika kedua orang tuamu bercerai".


"ibu saya sudah meninggal pak!, jadi tidak bisa cerai lagi." Nining menjawab dengan spontan.


'iya...ya maaf........bapak lupa.!' sergap Jaka dengan kikuknya, dia mulai grogi menghadapi anak dihadapannya ini.


maksud bapak begini lho.............kamu tahu 'kan bapak ingin sekali punya anak, jika bisa nanti akan sepertimu, manis, cerdas dan penyayang. tapi istri bapak ada masalah kesehatan, dia tidak bisa memberi bapak momongan, dan Renny ini dulu teman akrab bapak pada masa dibangku SMP. 

oh, jadi ini ceritanya CLBK..........Cinta Lama Yang Berkembang kembali.  Nining, manggut-manggut sambil mengerling pada dua insan yang sedang gundah gulana itu, dia memainkan mata nakalnya, dia tahu sekarang posisi jualnya sangat tinggi.!

'Hussss, jangan berkata begitu Ning.........' suara Jaka terdengar memelas.! 

"Masalahnya bapak tidak ingin menyakiti hati istri bapak, jika dia tahu hubungan bapak dengan bu Renny, nah bapak minta tolong sama kamu, apa yang kamu ketahui ini, cukupkan hanya pada dirimu saja. 'kamu tidak mau, 'kan? menyakiti hati istri bapak dengan memberitahu hal ini". Suara Jaka terdengar lirih....... sekarang dia sangat berhati-hati menyusun dan menggunakan kata-kata. 



'saya juga tidak mau jika ayah saya punya selingkuhan.!' terdengar suara Kemuning setengah berbisik, tapi ditelinga Renny dan Jaka terdengar seperti bunyi petasan yang memekakkan.

'iya.....ya bapak mengerti.! tapi dengan amat sangat, bapak mohon jangan beritahu siapapun soal ini ya.!' kembali Jaka menelan ludahnya dan menyeka keringat dingin yang mengalir dikeningnya.

'Soal pak Roy, nanti akan bapak bicarakan untuk memberi maaf agar beliau mencabut vonis skorsing yang sudah diberikan padamu.!' kembali terdengar Jaka membujuk Nining yang duduk sambil memainkan kedua kakinya. Pemandangan ini membuat Jaka terlebih Renny menjadi lebih depresi.  


'ceritanya, mau barter ya pak?' suara Nining memecah keheningan diantara mereka yang terjadi beberapa saat.


'bukan begitu juga.!' sergap Jaka dengan wajah merah menahan geram, karena dia tahu sedang ikut dalam permainana anak bau kencur ini.


'Habis, apa namanya?, ini jelaskan pertukaran rahasia, seperti mata-mata CIA dan KGB kalau dalam film 007' jawab Nuning, semakin berani menekan gurunya.


'baiklah, jika ini kamu anggap barter, bapak rasa sepadan dengan masalahmu sendiri'. Kembali Jaka menekan suaranya, agar tetap selembut mungkin. Dalam hatinya dia ingin rasanya menempeleng wajah Nining yang cengar cengir dengan mata nakalnya.


'boleh, ngak pak.....saya pikirkan dulu, sampai jam pulang sekolah tiba.! dalam jangka waktu itu, saya jamin rahasia bapak hanya ada pada saya.  Nining berkata, sambil berdiri dengan gerakan ingin keluar dari ruang kantor kepala sekolah itu.'


'masa Allah, Ning.!!!! kenapa harus dipikirkan lagi?' terdengar suara jaka sekali ini tidak bisa mengontrol geramnya. 


'ini 'kan, masalah serius pak.! harus dipikirkan baik-baik.!' Nining mulai melangkah menuju pintu.

Jaka terbengong menghadapi situasi ini, dia tidak sangka sama sekali, si Kemuning benar-benar membuatnya tobaaaaaaat. jengkelnya aku.! demikian batinnya menjerit.




bersambung kebagian keempat
berjalan di km.1.775

Rabu, 04 Januari 2012

bagian kedua, Aku Kemuning, Jangan Paksa Menjadi Tulip

(J50K) bagian kedua
Ringkasan cerita: 
Kemuning memergoki pak Kepala Sekolah sedang bercumbu dengan guru bahasa Inggrisnya. 


 Aku Kemuning, Jangan Paksa Menjadi Tulip


sorry...sorry...bu.! suara Nining memelas sambil cengengesan, dia ketangkap basah oleh ibu Entin, guru piket yang galak, lagi jajan di kantin sementara jam pelajaran lagi berlangsung.


"Kamu ini, sudah salah masih sura sori.! ayooo ketemukan guru kelasmu. kita lihat apa hukuman  untuk anak nakal seperti kamu.!"   Terdengar suara khas bu Entin ngedumel sambil menyeret lengan Nining menuju kelas

Met siang pagi pak Roy......
Sapa bu Entin memasuki kelas sambil menyeret lengan Kemuning, lagaknya seperti sipir penjara yang menangkap basah tahanan.

'Met pagi bu Entin, wow dapat tangkapan ya?'
Mata pak Roy membelalak memandang Nining yang nyegir 'asem'

iya pak, ini anak saya temukan lagi jajan di kantin.! entah apa alasannya pada bapak, sehingga dia bisa keluyuran di saat jam pelajaran.


Rasain lu, 
Grrrrr anak-anak sekelas ramai, bisik-bisik dan tertawa menyaksikan pengadilan di muka kelas


"awas lu, masa ada temen kejepit, lu pada seneng.!" teriak Nining sambil mencibir, disambut gelak teman-temannya


"Lu kayak tikus masuk perangkap.! bego sih lu, mau jajan bukan lihat dulu siapa yang ronda.!" suara Bram ketua kelas berteriak




"Diam Lu, gue lagi apes nih, jangan ditambahin lagi sama sumpah serapah lu.!" teriak Kemuning memekik.!


"ni bawa surat saya ke kepala sekolah, minta tanda tangannya, dan sekalian kamu bawa tasmu, biar orang tuamu yang datang kesini".  Pak Roy menyodorkan lemebra kertas pada Kemuning.

Lho........pak, aku yang sekolah, masa orang tuaku yang diminta datang kesini?
Nining masih ngenyel, berjuang untuk meringankan skorsing yang akan diterapkan padanya


"Kami guru-guru, sudah terlalu sering memberimu nasihat agar jadi anak yang baik, sekarang kita lihat bagaimana orang tuamu bicara dengan kami".   Pak Roy menjawab dengan sengit, menahan emosi, karena dia memang jengkel sekali dengan tingkah anak muridnya yang satu ini

Pak, Orang tua saya sibuk, apalagi sekarang baru jadi penganten baru.!

'Stop ocehanmu.! ayoo jalan kau, temui pak Jaka di kantornya.!' setengah berteriak Roy memerintah

ayooo jalan, bu Entin segera menarik lengan Nining lagi.


Yaeeeeeeeeeh, payah ini sekolahan, gue yang sekolah, masa orang tua yang disuruh kesini.!
Nining ngedumel sambil meraih tasnya, segera meninggalkan ruang kelas

sesampainya di aula menuju Ruang kepala sekolah, bu Erna menyapa bu Entin, dan mereka terlibat obrolan seru, sehingga bu Entin, meminta Nining berjalan sendiri ke Kantor Pak Jaka kepala sekolah.

Nining menuju kantor pak Jaka, dan dari kejauhan melalui jendela kaca, dia melihat adegan yang 'seru' antara pak Jaka dan bu Reny guru bahasa Inggris.


wow, ini surat bebas buat gue.! 
seru Nining berjingkrak

sengaja dia tidak mengetuk pintu ruang kepala sekolahnya, dia langsung membuka pintu.! sambil memberi salam, 'met siang pak.!, sengaja suraanya dibesarkan volumenya dan Pak Jaka dan Bu Reny langsung merah padam wajahnya.

Hai, kamu ini.....................apa tidak punya sopan santun.! masuk tanpa mengetuk pintu.!
Teriak Pak Jaka yang belingsatan karena tertangkap basah oleh muridnya sedang mencium bibir bu Reny


Yeeeeeeh telingga bapak tuli kali, lagi seru sih.! aku tadi sudah lama mengetuk pintu.! tapi tidak ada reaksi, makanya aku langsung masuk.!. Dengan suara keras dan nada nakal, Nining menjawab


Bu Reny  wajahnya pucat pasi, dia tau akibat hal ini, pasti jadi mendadak tenar. apalagi yang memergokinnya ini si Kemuning, murid yang paling nyentrik, sableng, selebor, Huh apalagi julukkan untuk mu Ning.!. demikian batin Reny berkecamuk










bersambung.....................kebagian ketiga
berjalan di km 1.070


Selasa, 03 Januari 2012

(J50K) episode bagian pertama


(J50K) bagian pertama

Ringkasan cerita
Budenya datang bersama pujaan hatinya, sepupu yang diam-diam dicintainya




"Aku Kemuning, Jangan Paksa Menjadi Tulip"

Ning, ntar pulang sekolah jangan kemana-mana dulu ya.!


Langkah kemuning langsung berhenti, dan dia bertanya: memangnya ada apa yah?

kamu lupa....? 'kan tadi malam ayah sudah bilang, kita mau jemput Budemu di Airport


Dengan ketus Nining menjawab : kalau ngak ikut, boleh kan?

Kamu ini................ harus ikut.! dan jaga tingkahmu, jangan bikin malu ayahmu ini.!


Nining mencibir seraya berseru : yeaaaaaah ayah ngak merasa ya? justru ayah yang bikin malu aku.! masa istrinya meninggal terus nikah lagi.

Astagaaaaaaaaaa, kamu ini ngomong apa sih? terserah mau ikut jemput atau tidak! tapi jangan ngoceh yang ngak-ngak sama orang tua.!

payah............kalau dah kepepet, langsung pasang lebel, orang tua ngak boleh dilawan. huuh

sana pergi, ntar terlambat kamu sekolah, biar ayah jemput sendiri, si Leo juga ikut dengan ibunya.

apa................? mata Nining berbinar cerah, terbayang si ganteng Leo hahahaaa, dalam hatinya bersiul, dan spontan dia bilang : ok demi ayahku tercinta, aku akan ikut menjemput mereka ke airport.!

cup ach cup, Nining mencium pipi ayahnya, sambil berkata : byeeeeeeeeee ayah, aku akan pulang tepat waktu. 

tumben manisnya dirimu sampai mencium ayah segala.! sana pergi, dah kesiangan tuh.!

Kemuning berlari mengejar angkot yang barusan berhenti depan rumahnya. dengan gayanya, dia bersiul memekik.  


Sopir angkot hafal betul dengan tingkahnya ini, maka dengan segera dia injak pedal rem.

"Kesiangan ya Non......?" sapa sopir angkot


'ayooo ngebut bang.!' teriak Kemuning bersemangat

"Hus, jangan disuruh ngebut nak.!"  teriak seorang ibu sesama penumpang


"dont' worry be happy bu.! si abang jago ngebutnya". 
ayoooooo tancap bang............. Teriak Nining memberi semangat si sopir.! 

Hari ini hatinya berbunga-bunga. dia selalu senang melihat Leo anak Budenya, pemuda indo basteran yang ganteng.

Tidak berasa dia senyum-senyum sendiri. dan  buyar lamunannya, mendengar teriakan sang sopir : sampai Non.! tumben adem tuh mulut hahahahaaaaa

jangan banyak komen bang! Nining  berteriak ketus sambil beranjak turun dengan sigapnya.


setengah berlari Nining menuju gerbang sekolahnya, mang Udel penjaga pintu sudah siap mendorong  gerbang tersebut.


Eiiiit, sabar dikit mang.!  
terdengar suara Nining yang segera menyusup diantara daun pintu gerbang tersebut.


'duh, kamu ini.!  sudah terlambat masih bikin kaget orang'. terdengar suara si mang Udel ngedumel




Suasana dalam kelas 
Kemuning................!!!  bentakkan pak Roy yang terkenal 'killer'  membuat, Kemuning tersentak diiringi suara riuh teman-temannya yang berseru ; hoiiiiiiiiii tumben lu, jadi ayam tetelo.!, bengong melulu.!


ya pak.............. suara gagapnya keluar.! 
Astaga apa yang terjadi pada diriku, sergap batin kemuning atas tingkahnya ini


'Coba, kamu jawab soal di papan tulis ini.!' perintah  pak Roy 

hal ini, membuatnya lemas karena dia tidak tahu apa yang tadi dibicarakan, pikirannya melayang membayangkan Leo yang akan memeluk dan mencium pipinya sebagai sapaan perjumpaan. 

Masih terasa banget pertemuan dua tahun lalu, pasti sekarang Leo sudah tambah ganteng.! 


"Kemuning.!!!!"  sekali lagi suara pak Roy membuat lamunannya buyar


ya Pak...... 


"hahahaaaaa, si Nining hari ini kesambat setan bengong!" suara teman-temannya, ramai membuatnya tambah grogi untuk maju menuju papan tulis


"Maaf pak, saya mules........izin ke belakang ya pak"  suara Kemuning memelas, dia menyelamatkan dirinya dengan trik kuno


"ach alasan aja kamu ini.!" handrik pak Roy


"Pak, kalau aku ngak tahan.............tanggung jawab ya.!"  Nining memperagakan  mimik orang yang lagi kebelet mau buang air besar)


Ya, waktumu 5 menit.! 

"Pak, kalau mulesnya berlanjut, mana cukup 5 menit.!"

jawab kemuning sambil berjalan membuka pintu kelas, dan berlari ke toilet)


"ingat, 5 menit waktu yang tersedia untukmu"  
suara Roy tetap ketus, disambut Grrrrrrrrrrrr suara anak-anak tertawa






                                                       



bersambung kebagian kedua
berjalan di km 510
















Senin, 02 Januari 2012

Event J50K episode Sinopsis




"Aku Kemuning, Jangan Paksa Menjadi Tulip"

Gadis tomboy yang disapa sebagai Nining ini, terpaksa di hibahkan pada Budenya (kakak tertua dari ibu) yang tinggal di Deng Haag untuk melanjutkan hidupnya sebagai seorang gadis dewasa, Hal ini dilakukan karena protesnya pada sang ayah yang menikahi Buliknya (adik terkecil dari ibu), Nining tidak akan pernah rela membiarkan kedudukan ibunya yang baru saja meninggal, dihibahkan pada perempuan lain, walaupun itu tantenya sendiri.


Kemuning, gadis Indonesia yang tiba-tiba harus mengikuti kultur budaya barat, dan sifat isengnya yang selalu kocak sering menyerempet bahaya, membuat dirinya banyak kena benturan peraturan keras dan membuat sang tante tertuanya kalang kabut menjinakkannya.


 Bukan Kemuning jika dia tidak bisa menarik banyak pemuda untuk menjadi pacarannya, di Indonesia saja, terbilang laris manis dia mengilir para pemuda yang takluk akan kecantikkannya. Belanda sebuah negara 'bebas' membuat si tomboy Nining seperti kuda baru lepas dari kandang.



Perjalanan hidup mengharuskan si Tomboy jatuh cinta pada Leo sepupunya. belum pernah dia begitu tergila-gila pada seorang lelaki seperti pada Leo ini.  jatuh bangun akibat mabuk cinta membuat Nining hamil. sementara Leo diungsikan ke Perancis untuk meneruskan kuliahnya, dan jadilah Nining ibu muda yang  memiliki satu anak laki-laki yang cakep, perpaduan Yunani, Belanda, Indonesia dan Perancis.


Bukan Leo jika dia betah hidup tanpa perempuan. Rena gadis Belanda bermata biru menjadi pacar tetapnya, dan pada Renalah Leo merasakan kebutuhan akan teman hidup. Tanpa setau orang tuanya Leo menikahi Rena dan hidup di Perancis membangun rumah tangga, dan memiliki dua orang gadis kembar.


Nining, belajar menjadi Tulip yang hidup bebas dengan warnanya yang cerah, dia bukan lagi Kemuning bunga sederhana yang ada di kampung. Wajah manis tubuh sintal membuatnya menjadi gadis dewasa yang menarik. seorang anak lelaki remaja bukan alasan untuk Nining hidup menjadi terkurung dalam dilema. ini Belanda bung! demikian teriaknya ketika sang ayah memintanya berhenti lompat dari satu lelaki kepelukan lelaki lain.


Josh memulai kuliahnya, dia sengaja mengambil negara jerman sebagai tempat tinggalnya, dan ketika liburan semester pertama disitulah dia berkenalan dengan dua gadis kembar yang cantik, mereka berlomba memenangkan hatinya, tapi Josh lebih tertarik pada si sulung. sehingga membuat sang adik cemburu dan menaruh dendam.


ketika Jena kakaknya sedang asyik memadu kasih dengan Josh, tanpa sengaja, Jenny  menemukan album keluarga, dimana dia melihat wajah seorang lelaki memeluk seorang gadis Indonesia dan seorang anak lelaki  kecil dengan wajah mirip Josh ada diantara wajah mirip ayahnya dengan perempuan Indonesia tersebut.


Jenny termenung, siapakah perempuan dengan anak lelaki tersebut, mengapa sang ayah tidak pernah bercerita tentang ini? perasaan cemburu karena Josh memilih kakaknya, membuatnya bersemangat untuk melerai tali kasih yang dirajut sang kakak dengan kekasihnya, dengan bekal foto tersebut.


Cerita berlanjut, pemuda Josh minta bukti cinta pada sang kekasih Jenny, seks bukan sesuatu yang tabu di negara mereka berada. sayangnya Jenny sengaja tidak melakukan pencegahan kehamilan, sebab baginya berpikir 'dengan adanya anak, maka lelaki bisa diikat untuk dimiliki selamanya'.


Pahara terjadi, ternyata hubungan seks antar saudara kandung satu ayah,  lain ibu tersebut, menghasilkan seorang anak cacat yang ada diantara mereka, untuk pertama kalinya sejak Leo memutuskan tinggal di Perancis  dan melupakan Kemuning, akhirnya hari ini mereka bertemu muka dalam situasi yang mencekam, Rumah sakit mengharuskan seseorang diantara mereka mendonorkan sumsum tulangnya agar bayi Josh dan Jenny tetap terselamatkan.


Kemuning yang sakit hati karena dilupakan oleh Leo lelaki yang merupakan cinta pertama dan cinta abadinya, menolak untuk beremuk dan berempati pada anak gadis Leo yang tidak lain adalah kekasih dari anaknya sendiri Josh.














Selasa, 27 Desember 2011

Lakukan Yang Engkau Inginkan

Angankan apa yang engkau inginkan
pergilah kemana engkau ingin pergi
jadilah seperti yang engkau kehendaki,
sebab hidup hanya satu kali dan engkau hanya memiliki satu kesempatan, 
untuk melakukan segala hal yang engkau ingin lakukan.

1325039070806032657
  by google
Semoga engkau punya cukup kebahagiaan
untuk membuatmu tersenyum,
cukup pencobaan untuk membuatmu kuat,
cukup penderitaan untuk tetap menjadikanmu manusiawi,
dan cukup pengharapan untuk menjadikanmu bahagia.



Salam Bahagia untuk semua,
  L.H

Catatan:
sumber: dari google